Profil

SEKOLAH BERASRAMA SEBUAH ALTERNATIF

Kemanakah anak kita disekolahkan?  Pertanyaan ini tentu timbul kepada setiap orang tua yang memiliki anak sementara menyelesaikan study disetiap tingkatan. Hal tersebut menjadi diskusi yang menarik dikalangan keluarga, baik antar orang tua maupun anak calon peserta didik tersebut. Yang pasti semua ingin memilih sekolah yang dianggap terbaik untuk masa depan anak mereka.

Dan salah satu alternative sekolah yang menjadi pilihan tentunya adalah sekolah berasrama atau dengan kata lain  Boarding school. Pada dasarnya sekolah asrama merupakan tipe pendidikan yang sangat disiplin dengan aturan yang ketat  sejak  pagi  hingga malam tiba. Tidak ada waktu yang terbuang percuma tanpa belajar, bekerja dan berdoa, apabila sekolah tersebut berbasis imtak dan iptek, kecuali saat waktu senggang setelah belajar atau saat berlibur. Sistem pendidikan yang keras ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang penuh dengan sikap disiplin dalam hidup sehingga niscaya dapat menjadi pribadi yang unggul, cerdas dan berkarakter di masa yang akan datang.

Boarding school  ada juga yang lebih fokus berbasis agama dan ini lebih dikenal dengan pesantren dan merupakan salah satu model sekolah yang menjadi alternatif bagi orang tua dikawasan perkotaan. Orang tua pada umumnya semakin lama semakin sibuk, sementara di boarding sang anak akan terawasi dan terbimbing selama 24 jam  oleh pengawas atau tutor sehingga seluruh aktivitasnya lebih terjamin dan terpantau.

Tapi saat ini juga bermunculan sekolah boarding yang terbuka untuk umum dan dan merupakan sekolah yang memadukan model pesantren dan model pendidikan pada umumnya, Sekolah tersebut sekolah negeri yang dirancang untuk melahirkan generasi yang dapat diandalkan dimasa yang akan datang sehingga pemerintah daerah membuat sekolah semisal di SMAN 3 Unggulan Pinrang, SMAN 5 Parepare, SMAN 2 Tinggi Moncong Gowa, salah satu sekolah di Kab. Barru dan beberapa sekolah lainnya di Indonesia

  Di dalam asrama pendidikan berlangsung lebih lama didalam lingkungan yang kondusif. Dimana siswa akan di ajarkan untuk hidup mandiri, tidak lagi tergantung sepenuhnya kepada orang tua atau pembantu rumah tangga untuk mengurus segala keperluan pribadinya, peserta didik dituntut untuk dapat mengurus keperluan pribadinya sendiri sehingga tidak lagi merepotkan orang lain .

Kehadiran boarding school telah memberikan alternative pendidikan bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya dengan model sekolah yang menjadi sarana penyeimbang iptek dan imtaq. Sekolah asrama akan membina iman, ilmu dan akhlak. Dengan sekolah yang berbasis asrama peserta didik akan mendapatkan Program    penddikan paripurna, siswa yang heterogen, guru yang berkualitas serta jaminan keaman dan kualitas .

Selain itu kelebihan dari sekolah berasrama adalah adanya fasilitas yang lengkap seperti tata audio kelas, dan perangkat computer yang modern atau wifi. Sehingga akan memudahkan peserta didik dalam beraktivitas dan mengakses internet. Bahkan kelengkapan sarana belajar seperti laboratorium, tempat praktek, sarana olahraga serta sarana penunjang lainnya lebih lengkap.

Dan salah satu sekolah yang menerapkan boarding itu adalah SMAN 11 Unggulan Pinrang, sekolah yang digagas H. Andi Aslam Patonangi  selaku Bupati Pinrang tersebut berhasil menjadikan sekolah tersebut sebagai salah satu icon bumi Lasinrang, berkat ide dan kemauan keras membuat sekolah yang mampu melahirkan generasi emas yang merupakan investasi jangka panjang, karena Pinrang yang subur, Pinrang yang memiliki Sumber Daya Alam yang memadai bakal membutuhkan tangan-tangan yang  handal untuk mengelolah daerah salah satu lumbung pangan Sulsel ini.

Lahirnya sekolah yang terletak di sebelah selatan kota Pinrang ini, diharapkan mampu melahirkan generasi Pinrang yang  mampu bersaing ditengah beratnya persaingan dimasa yang akan datang, generasi Pinrang diharapkan tidak akan menjadi tamu dinegerinya sendiri, tantangan akan mampu dijawab jika telah menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta tenaga pendidik yang terseleksi begitu ketat.

Harapan masyarakat Pinrang tentu tidak akan kita lihat satu dua tahun ini, tapi tentunya akan terjawab lima hingga sepuluh tahun kedepan, meskipun target jangka pendek sudah Nampak kelihatan seperti menjuarai berbagai lomba tingkat kabupaten dan propinsi, namun target jangka panjang kita harap mampu kita saksikan pada saat siswa kembali ke daerahnya untuk menjadi tenaga-tenaga yang ahli dibidangnya atau berperan di daerah lain dan selalu menjadi yang terbaik.